masukkan script iklan disini
Seorang personel Polda Sumut, Brigadir Roni Damara Sitepu, mengalami luka bacok saat melakukan operasi penyamaran (undercover buy) untuk menangkap seorang bandar sabu di Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjungpura, Selasa (22/4/2025).
Berdasarkan keterangan Brigadir Roni Damara Sitepu, peristiwa bermula pada Senin (21/4/2025), saat tim menerima informasi tentang adanya aktivitas jual beli narkotika jenis sabu di Desa Pekubuan.
Menindaklanjuti informasi tersebut, keesokan harinya, Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, Roni bersama informan melakukan penyelidikan dengan teknik pembelian terselubung (undercover buy).
Sesampainya di lokasi, yang berada di kawasan perkebunan sawit dan dikelilingi pagar kawat besi, Roni melakukan pemesanan sabu kepada pelaku.
Namun, saat transaksi berlangsung, ia mendengar komunikasi melalui HT atau telepon dari pihak pelaku yang berkata, "Hati-hati, itu penyakit," yang membuat pelaku curiga.
Menyadari situasi tidak aman, Roni berusaha mengambil jalur alternatif menuju pondok atau gubuk tempat pelaku beroperasi. Saat itu, ia langsung melakukan tindakan tegas dengan meneriakkan, "Hentikan kegiatan, polisi!" dan memiting pelaku.
Namun, dalam pergulatan tersebut, pelaku yang belakangan diketahui bernama Rizky alias Anza, berhasil meraih sebilah parang yang berada di sekitar lokasi.
Pelaku kemudian membacok tangan kiri Roni, hingga menyebabkan luka robek serius yang harus mendapat 12 jahitan.
Usai melakukan pembacokan, Rizky alias Anza melarikan diri. Hingga kini, pelaku masih dalam pengejaran aparat gabungan Polda Sumut dan Polres Langkat.
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, membenarkan peristiwa tersebut. "Benar, ada kejadian pembacokan terhadap anggota kami oleh diduga pelaku. Saat ini kasus sedang ditindaklanjuti. Kami menangani kasus ini secara profesional, prosedural, proporsional, transparan, dan akuntabel," ujar David saat dikonfirmasi, Jumat (25/4/2025) malam.
AKBP David Triyo Prasojo memastikan, proses hukum akan tetap berjalan dan pelaku akan dikejar hingga tertangkap.
"Kami minta semua pihak mendukung penegakan hukum. Percayakan proses ini kepada kami," tegasnya. (*)
